Hanya
Secara sederhana syair di atas melukiskan bahwa satu-satunya tempat yang dipunyai, dimiliki, didiami dan ditinggali berdindingkan bambu. Bukan tembok batu bata. Menggambarkan kesederhanaan bahkan “kemiskinan” yang amat sangat. Hiasan pun tak ada. Lukisan juga kosong.
HANYA …
Itulah kata yang yang menggugah. Hanya. Artinya tidak ada yang lain. Tidak ada alternatif lain. Tidak ada. Cuma satu-satunya. Hanya Tuhan Allahmu yang mengasihiku. Hanya Tuhan Allah yang melindungiku … Hanya Tuhan Allah benteng perlindunganku.
Hanya Tuhan Allah yang siap menopang.
Ada beberapa HANYA yang dapat ditemukan secara jelas dalam Mazmur. Dan ini sangat penting untuk masa sekarang dan akan datang.
Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripada-Nyalah keselamatanku.
Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. (Mazmur 62:2-3).
Tidak ada yang sungguh-sungguh dapat menenangkan kita selain kita berdekat-dekat HANYA kepada Allah. Tidak ada yang sungguh-sunguh dapat membuat kita tegar kecuali berdekatan HANYA dengan Allah. Hanya kepada Allah kekekalan hidup dapat saya dan Anda terima serta rasakan meskipun keadaan dunia semakin kacau balau.
Sudah saatnya saya dan Anda HANYA berdekat-dekat kepada Allah setiap saat, kapan pun dan di mana pun dalam situasi apa pun. Haleluya. Amin.
Komentar-komentar |
|