Ekbasis
(I Korintus 10:13).
Seorang anak perempuan yang cantik Tuhan anugerahkan dalam sebuah keluarga muda. Anak itu bernama Imanuela. Ketika berusia tiga tahun, anak ini ternyata memiliki kelainan. Oleh dokter, mengatakan bahwa Imanuela mengalami autis. Suatu kelainan yang saat ini berkembang pesat khususnya di Indonesia. Selain itu, dokter mengatakan bahwa orang tuanya perlu siap-siap menerima kenyataan bahwa anak tersebut sulit untuk kembali sebagai anak normal. Wajar saja jika kedua orang tuanya sedih dengan kondisi yang ada. Maklum anak pertama dan dinanti-nantikan.
Namun, mereka meyakini Tuhan berkuasa di atas segala vonis manusiawi seorang dokter. Dan, apa yang dianggap tidak ada jalan keluarnya oleh dokter, ternyata masih ada jalannya di dalam Tuhan. Imanuella sembuh total dan kembali normal sebagaimana anak-anak lain pada umumnya. Puji Tuhan!
Ayat Firman Tuhan di atas menjanjikan bahwa selalu ada jalan keluar bagi mereka yang tidak merendahkan kuasa dan kemampuan Tuhan. Kata jalan keluar berasal dari kata bahasa Yunani “ekbasis”. Ekbasis diartikan sebagai celah pegunungan. Digambarkan adanya laskar yang terjebak dalam pegunungan. Matematika manusia nampaknya, sangat sulit keluar. Tetapi, ketika menemukan celah pegunungan akhirnya dapat juga keluar.
Tatkala Anda terjebak dalam suatu pencobaan yang nampaknya tidak ada solusinya, tugas Anda adalah mencari celah pegunungan. Celah pegunungan itu tiada lain adalah Tuhan yang kita kenal dalam Yesus Kristus Tuhan. Dialah Pencipta langit dan bumi. Tidak terlalu sulit bagiNya untuk memberi jalan yang Anda butuhkan.
Ketika semua jalan tertutup, jalan ke “atas” selalu terbuka lebar bagi Anda.
Surakarta, 26 Maret 2007.
--Manati I. Zega--
Komentar-komentar |
|