
Saumiman Saud
Saumiman Saud menyelesaikan kuliah di SAAT, Malang tahun 1995. Setelah selesai kuliah, beliau melayani di Gereja Methodist Indonesia MARKONI Medan (1994-1995) dan setelah itu (1995-2003) melayani di Gereja Kristen Abdiel Trinitas, Surabaya.
Menikah 15 Januari 1995 dengan Ev. Susan Cang (Chu Sei Hiong) juga alumni SAAT Malang, dan dikaruniai dua orang anak yakni Jessica Gracia Rahel dan Philemon Gracia Putra. Ditahbiskan sebagai pendeta pada tgl. 19 Agustus 2000.
Pengalaman pelayanan: Sebelum kuliah Teologi beliau mengajar di Perguruan Kristen Methodist Indonesia dan Perg. Nasional Yos Sudarso Medan, selesai kuliah melayani di Gereja Methodist Indonesia dan menjadi Guru Agama di Perguruan Kristen Hosana, Medan.
Mulai Februari 2003 beliau melayani di Gereja Injili Indonesia San Jose, California, USA, saat ini melayani di Cornerstone Evangelical Baptist Church, San Francisco. Saumiman Saud dapat dihubungi di e-mail: Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya .
Kompas Menerobos Gerbang 2006
Cepat sekali waktu berlalu, saya masih ingat tatkala dunia memperingati pergantian tahun 1999 menjadi 2000, yang mana di tahun itu, sambutannya luar biasa. Pesta mercon dan kembang api yang mahal, pesta dansa-dansa, acara-acara di televisi, berita-berita di media masa, pemutaran kaleidoskop yang berulang-ulang, semua ditujukan untuk menyambut tahun yang disebut abad milenium itu. Namun saat ini sudah kita lewati lima tahun, dan kita sudah masuk pada tahun ke enam.Damai Sejahtera Natal (Lukas 2:8-14)
Kehidupan yang damai sejahtera merupakan dambaan setiap orang. Masalahnya adalah, di dunia ini tidak pernah kita temukan apa yang dimaksuda “Damai Sejahtera” itu. Bagi dunia, damai sejahtera selalu bersifat sementara, dan kita tidak tahu apa yang bakal terjadi hari esok. Manusia hidup di tengah pengharapan yang tidak pasti. Itu sebabnya Tuhan Allah yang Pengasihi itu merencanakan suatu Jalan Keselematan bagi manusia.Gembala & Domba
Seorang Gembala yang baik semestinya ia bukan gembala upahan, artinya hanya menerima upah baru bekerja, sebaliknya kalau tidak diberi upah maka ia tidak bekerja. Gembala yang baik sangat memerhatikan domba-dombanya, sedikit saja dombanya mengalami bahaya, maka ia akan menolong, membela, mencari dan melindungi. Itu sebabnya maka Gembala yang baik sangat disayang oleh domba-dombanya, ibarat kalau kita memelihara “Anjing”, ekornya akan bergoyang-goyang menyambut kedatangan sang tuannya. Anjing yang sedang goyang-goyang ekornya itu tidak akan menggigit tuannya, karena Anjing itu di dalam kondisi yang suka-cita atau gembira.
Campur Tangan Orang Tua Dalam Berpacaran
Ada orang tua yang yang tidak mau tahu terhadap pergaulan anak-anaknya, ia berkata bahwa jaman sekarang adalah jaman modern, biarlah anak-anak menentukan masa depan sendiri. Kalimat yang diucapkan ini boleh benar, boleh juga tidak, mengapa? Sebab orang tua yang beginian dianggap orang tua jaman sekarang, yang mengerti sekali akan kondisi kehidupan anak anak-anaknya, namun dipihak lain, ortu yang demikain adalah ortu yang kurang bertanggung jawab, sebab menjadi ortu adalah tugas seumur hidup.
Selanjutnya...
Halaman 10 dari 37